Ternak sapi
potong merupakan salah satu komoditas yang saat ini
banyak dikembangkan. Ada beberapa jenis sapi potong yang banyak dijadikan
sebagai usaha ternak. Salah satunya adalah sapi Bali. Sapi ini berasal dari
Bali, kemudian dikembangkan ke daerah lain. Selain sapi Bali, ada pula sapi
Ongole dan sapi Madura, sapi Aceh, Sapi Simental, dan sapi Brahman. Untuk
menjalankan usaha ternak sapi potong ini, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, sebagaimana
akan dirinci berikut.
Hal yang diperhatikan dalam usaha ternak sapi potong
Persiapan sarana serta peralatan
Untuk sukses dalam usaha ternak sapi potong maka Kandang tentu merupakan sarana utama yang
harus dipersiapkan dengan matang. Kadang bisa dibuat tunggal ataupun ganda.
Jika jumlah sapi sedikit, maka kandang sebaiknya dibuat sebagai kandang tunggal. Sebaliknya
jika sapi untuk tujuan komersial dalam jumlah yang banyak, sebaiknya yang
digunakan adalah kandang ganda. Pastikan lantai selalu bersih untuk senantiasa menjaga kesehatan sapi. Seluruh bagian
pada kandang serta peralatan yang digunakan perlu disucihamakan dahulu sebelum
dipakai (sterilisasi). Bahan yang digunakan untuk penyucihamaan ini adalah desinfektan,
seperti Lysol atau creolin.Kurang bersih dan kurang steril dalam pemakaian alat dan kandang akan menyebabkan resiko terjangkitnya penyakit pada peternakan sapi potong anda semakin besar dan menyebabkan lambatnya perkembangan sapi potong anda.Belum lagi resiko meningkatnya biaya operasional dalam hal pengobatan jika ternyata peternakan sapi potong anda sering terkena penyakit.
Pembibitan
Sebagaimana budi daya ternak lainnya, ternak sapi potong juga membutuhkan
kriteria tertentu. Agar produksi daging maksimal, sebaiknya jenis sapi yang
dipilih adalah Sapi Bali, Sapi Brahman, Sapi Ongole, ataupun sapi-sapi yang cocok
dan banyak terdapat di lokasi pembudidayaan. Setidaknya ada 4 ciri utama sapi
potong yang baik. Pertama, tubuhnya besar, dalam, dan berbentuk bola atau
persegi empat. Kedua, kualitas daging sapi maksimum serta mudah untuk
dipasarkan. Ketiga, laju pertumbuhan sapi relatif cepat. Keempat, efisiensi
bahan sapi tinggi. Pemilihan bibit sapi merupakan hal mendasar yang tidak boleh disepelekan karena jenis bibit sapi yang anda pilih akan menentukan segalanya baik dalam hal perawatan dalam perjalanan teknis peternakannya maupun sangat mempengaruhi hasil akhir dari peternakan sapi potong anda.
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang perlu dilakukan dalam ternak
sapi potong meliputi penyediaan ransum atau pakan serta pengelolaan kandang.
Adapun kegunaan dari pemeliharaan ini ada 3. Pertama, untuk melindungi sapi
potong dari panas matahari dan hujan. Kedua, untuk mempermudah pemantauan dan
perawatan. Ketiga, untuk menjaga kesehatan dan keamanan sapi potong. Dalam hal pemeliharaan ini anda sangat perlu melakukan kontrol pemeliharaan secara detil dan berkesinambungan. Pemeliharaan sapi potong dalam peternakan sapi merupakan kunci utama kesuksesan peternakan.Jangan bosan bosan untuk melakukan evaluasi terhadap perkembangan sapi anda, mulai dari kesehatannya sampai dengan progres dari pertumbuhan sapi ternak anda. Buatlah check list dari perkembangan sapi sapi anda,lakukan evaluasi dan riset untuk mendapatkan cara terbaik dari sistem pemeliharaan ternak sapi potong anda.
Secara garis besar, ternak sapi potong
perlu mengikuti 3 langkah di atas. Selain itu, perlu juga diwaspadai hama dan
penyakit yang mungkin akan menyerang ternak. Beberapa penyakit yang mungkin
menyerang sapi potong adalah penyakit antraks, penyakit mulut dan kuku,
penyakit ngorok, dan penyakit radang kuku. Disiplin dan terus melakukan evaluasi dan riset terhadap peternakan sapi anda maka akan membawa usaha ternak sapi potong yang anda tekuni berkembang dengan pesat.
thanks dah mampir mbak
BalasHapus